Kamis, 27 Desember 2012

Bisul dan Penanganannya

BISUL, dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, merupakan radang pada daerah folikel rambut kulit dan sekitarnya. Bakteri staphylococcus aureus adalah penyebab tersering adanya bisul. Awalnya, hanya folikel rambut yang terinfeksi, lalu menyebar ke jaringan di sekitarnya karena adanya gesekan, iritasi, dan kurang merawat tubuh yang terkena infeksi. Penyebab lain bisa juga karena rambut yang tumbuh ke dalam menyebabkan luka sehingga benda asing masuk ke kulit.
Bisul berawal dari kulit yang terlihat memerah dan membentuk benjolan kecil dan lunak. Benjolan itu terasa sakit dan nyeri, semakin lama benjolan membengkak karena radang.Di bawah kulit yang memerah atau di tengah benjolan terdapat cairan putih kekuningan yang nantinya akan pecah. Cairan ini adalah kumpulan dari sel darah putih, bakteri serta protein. Karena kelenjar minyak di bawah kulit letaknya berdekatan, bisul pun bisa menyebar ke daerah kulit di sekitarnya.

Ada beberapa jenis bisul, yaitu: akne kista (biasanya terjadi di kulit wajah remaja), hidranetitis suppurativa (disebabkan radang lokal kalenjar keringat, biasanya tumbuh lebih dari satu dan berada di pangkal paha atau ketiak), kista pilonidal (biasanya tumbuh di lipatan bokong. Mulanya hanya berupa infeksi di folikel rambut, kemudian ditambah iritasi dari tekanan akibat duduk terlalu lama.)

Bagian tubuh yang paling sering terkena bisul adalah daerah yang mudah berkeringat, seperti wajah, punggung, ketiak, lipatan paha dan bokong. Ada tiga hal pemicu terjadinya bisul pada tubuh, yaitu faktor kebersihan, iklim tempat tinggal dan daya tahan tubuh. Bisul muncul karena adanya kuman. Orang yang tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan dengan baik, otomatis lebih berpeluang terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat dan pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. Selain lingkungan yang kotor, tubuh yang kotor tentulah penyebab utama timbulnya bisul. Jadi tetaplah menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

Secara geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga dengan mudah orang akan berkeringat. Seperti yang telah disinggung di atas, bisul timbul di sekitar tubuh yang sering berkeringat. Jadi keringat merupakan salah satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.

Kuman atau bakteri akan lebih mudah menyerang tubuh dengan daya tahan lemah. Menurunnya daya tahan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti anemia, mengidap penyakit ganas seperti kanker, atau penyakit lain. Selama ini, masyarakat awam seringkali berpikir bisulan disebabkan makan telur terlalu banyak. Hal tersebut adalah tidak benar.

Memang, belum pernah ada kematian yang diakibatkan oleh bisul. Kita harus tetap waspada agar terhindar darinya. Bakteri atau kuman yang terdapat pada bisul bila dibiarkan begitu saja dapat masuk ke aliran darah. Akibatnya bisa terjadi infeksi pada tulang di sekitar bisul, bahkan kuman tersebut bisa jadi terbawa sampai jantung dan otak. Kasus seperti ini, memang sangat jarang ditemukan.

Bagaimanapun bisulan akan mengganggu kegiatan sehari-hari. Yang harus lebih diwaspadai adalah bisul yang tumbuh di wajah, tepatnya berada di daerah sinus. Karena bila sampai terjadi infeksi di daerah itu bisa berakibat fatal.

Bisul pun bisa menular. Kontak langsung bisul dengan kulit apalagi bila ada goresan meskipun kecil (mikro trauma) dapat menyebabkan kuman berpindah tempat.

Selain kontak langsung, bisul juga bisa menular melalui kontak tidak langsung. Seperti pemakaian handuk bersama, seprei, baju dan sebagainya. Begitu juga dengan tempat umum, seperti perosotan, kolam mandi bola, dan mainan sejenisnya yang memungkinkan sebagai ajang penularan kuman. Sebaiknya dilakukan ketika bisul mulai muncul.

Ketika menyadari bisul mulai muncul pada kulit, segeralah kompres dengan air hangat tepat pada benjolan tersebut. Lakukan selama 30 menit dan dua kali sehari. Ini berfungsi agar bisul cepat matang. Oles dengan salep antibiotik untuk mengatasi peradangan. Kenakan pakaian longgar jika bisul muncul di ketiak atau bokong, ini berfungsi untuk mengurangi sakit akibat gesekan bisul dengan pakaian. Gesekan-gesekan itu juga akan mengakibatkan infeksi pada bisul.

Jika bisul semakin membesar, biasanya akan semakin sakit. Segeralah periksa ke dokter. Dokter akan memberikan suntikan, berfungsi untuk mengempiskan bisul dan mengurangi rasa nyeri. Jangan memencet bisul dan berusaha mengeluarkan mata bisul dengan sendiri. Apalagi ketika bisul belum matang benar. Sebab itu akan menambah rasa sakit dan menyebarkan infeksi. Jika bisul selalu terjadi berulang-ulang, harus segera diketahui penyebabnya, karena bisa saja bisul terjadi karena alergi makanan.

Tips pencegahan dan kesembuhan bisul.

1.Kebersihan badan dan lingkungan harus benar-benar dijaga.

2.Jangan anggap enteng bila timbul gatal-gatal pada kulit, bisa jadi itu gejala awal timbulnya bisul.

3.Jangan pencet-pencet benjolan bisul jika tangan tidak dalam keadaan bersih. Perlakuan ini akan mengakibatkan keadaan semakin parah.

4.Tidak menggunakan antibiotik untuk mengobati bisul secara sembarangan, meskipun hanya berupa salep, karena antibiotik bisa menimbulkan resistensi atau kekebalan. Mintalah petunjuk dari dokter atau yang berkompeten dalam hal itu.

5.Perhatikan asupan gizi. Gizi yang baik akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar